Minggu, 06 Februari 2011

IBADAH PAGI DAN MALAM



KEWAJIBAN BERIBADAH BAGI UMAT TAO

Melaksanakan Ibadah pagi dan malam adalah ibadah yang wajib dilakukan  bagi umat Tao yang tinggal di Klenteng , pada saat musik Tao dan suara ucapan do’a setiap orang akan merasakan dirinya seakan-akan melupakan kepantingan dunia bahkan malah terasa adanya  persekutuan antara dirinya selaku  manusia dengan para dewa.

 


·               Sekilas tentang Ibadah di Pagi dan Malam Hari.

Dalam Agama Tao ada ketentuan waktu beribadah, waktu Mao antara pukul 05 – 07 Wib. ini adalah saatnya melaksanakan ibadah pagi dan biasanya doa-doa yang di baca antara lain : Doa ketenangan, doa pembersihan hati, doa menjauhkan malapetaka, doa demi melindungi jiwa, doa menolak marabahaya/nasib buruk, doa memohon sehat dan panjang umur.
Waktu You antara pukul 17 – 19 Wib. adalah saatnya melaksanakan ibadah malam dan biasanya membaca doa-doa, antara lain : doa memohon agar setiap orang dibebaskan dari penderitaan, doa memohon perlindungan dari Tao Tuhan Yang Maha Esa, doa memohon agar musuh-musuh kita dapat diampuni segala dosa-dosanya, doa memohon bantuan agar roh-roh orang yang meninggal dapat di terima oleh Tao Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam membaca doa di Klenteng mempunyai aturan dan tatakrama tertentu yang wajib dipatuhi, antara lain :
Pertama-tama    :  wajib membunyikan Genta/lonceng sebagai tanda acara doa akan dimulai. Dan seluruh umat Tao segera masuk serta mengambil tempat duduk masing-masing secara berurutan.
Kedua                 :  Semua umat Tao harus dalam keadaan bersih, baik berih badannya maupun hatinya, hati harus tenang tanpa ada kekhawatiran, pakaian harus bersih dengan sewajarnya. Lafal yang diucapkan dalam doa harus bersuara dengan baik dan jernih, nada dan tekanan suaranya juga harus tepat.
Pada hari-hari yang menurut perhitungan langit adalah hari “Wu” ini berarti umat Tao tidak boleh memasang Hio, berdoa, hormat kepada para dewa, termasuk juga tidak boleh mengadakan upacara ibadah lainnya, karena hari “Wu” adalah hari dimana tidak terjadi hubungan antara manusia dengan Thian / yang diatas.

·               Ibadah Pagi
Ibadah Pagi dilakukan pada saat fajar menyingsing, melaksanakan ibadah pagi di Klenteng dimulai dengan membunyikan genta / lonceng, kemudian mengawalinya dengan mengalunkan Nada JERNIH, Lalu Nada SEMBAH DEWA dan Nada GANTUNG. Setelah itu mengucapkan Delapan DOA BESAR, maksudnya adalah mantera untuk membersihkan hati, membersihkan mulut, membersihkan badan, menenangkan dewa tanah, membersihkan langit dan bumi, mempersembahkan hio, memancarkan sinar mas dan mengungkapkan rahasia yang tersembunyi. Selesai membacakan doa-doa besar, lalu mengucapkan doa-doa dari Kitab SELALU TENANG (Karya Taishang Laojun), kemudian mengucapkan  doa-doa Kitab Jauhkan Celaka Melindungi Jiwa dan Kitab Tolak Malapetaka Menerobos Nasib Buruk, lalu mengucapkan doa-doa KitabKeajaiban Yang Mulia Raja Langit, Kitab Cap Hati, kemudian mengucapkan doa-doa berupa kata-kata  Nasehat, antara lain yaitu ; Tiga JERNIH, Empat KENDALI, Kutub Selatan, Lima Leluhur Utara, Lima Leluhur Selatan, Tujuh Sejati, Menyebar Rata dan lain-lain, selesai mengucapkan kata-kata Nasehat, apabila pada hari itu bertepatan tanggal 1 atau 15 (Kalender China), maka dilanjutkan dengan upacara mengucapkan doa-doa tambahan, dan setelah mengucapkan doa-doa berupa kata-kata nasehat secara merata, Taosu Senior mengangkat KERANGKA, kemudian mengumandangkan  Nada Yang Mulia, Nada Ruang Tengah, dan jika kebetulan hari tersebut merupakan hari Ulang Tahun Guru Leluhur, maka Taosu Senior harus mengucapkan doa-doa yang berkaitan dengan Selamat Ulang Tahun, diteruskan dengan mengucapkan doa-doa yang berkaitan dengan Pertobatan, dengan mengumandangkan Nada Pujian Kecil, lalu membaca doa-doa atau Mantera Pejabat Roh dan Mantera Dewa Tanah, yang terakhir adalah mengucap doa-doa Tiga Ikut, setelah selesai mengucapkan doa-doa tersebut diatas maka langkah selanjutnya adalah menyembah Dewa dengan melakukan penghormatan terhadap Dewa Tiga Hormat.
Setelah melaksanakan prosesi tersebut diatas, maka kita telah melaksanakan Ibadah Pagi dengan sempurna.
●       IBADAH MALAM
Melaksanakan Ibadah Malam, waktu untuk melakukannya adalah pada saat matahari terbenam, dalam melakukan Ibadah malam di Klenteng memulainya dengan musik Tao dan diawali dengan mengalunkan Nada LANGKAH SEMU, kemudian GANTUNG, KERANGKA, UNDANGAN KECIL, dan lain-lain, lalu mengucapkan doa-doa Mantera Rahasia Tersembunyi, setelah selesai dilanjutkan dengan mengucapkan doa dari Kitab Menolong Penderita Menghilangkan Dosa, Kitab Mendapat Tao Masuk Surga, dan Kitab Mendamaikan Musuh Menghilangkan Dosa, kemudian mengucapkan doa  Sembilan Nasehat. Apabila pada saat melaksanakan Ibadah Malam tersebut hari terakhir atau hari kedua puluh dalam sebulan penanggalan China, maka dalam melaksanakan Ibadah Malam itu harus diadakan Upacara Ibadah Keluar Mimbar, maksud dari Ibadah tersebut adalah menyembahyangi roh-roh gentayangan untuk menuntun roh-roh gentayang itu menyeberangkannya ke surga. Biasanya setelah mengucapkan doa-doa Nasehat sebagai tanda bersyukur, maka dilantunkanlah Nada Pujian Kecil, dengan mengucapkan doa Mantera Dewa Tanah, menyayikan syair Tiga Ikut, yang kemudian dilanjutkan dengan menyembah kepada Dewa Tiga Hormat, dengan demikian Ibadah Malam yang telah dilaksanakan berakhir dengan sempurna.

IBADAH PAGI dan MALAM BAGI UMAT TAO
Hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari bagi seorang Taosu adalah melaksanakan Ibada Pagi dan Malam, hal ini bertujuan berlatih untuk menyucikan watak dan kepribadiannya, melatih diri untuk selalu berdoa dan bersembahyang, memperkuat keimanan kita terhadap Tao, dan menampilkan tatacara peribadatan Tao di Klenteng (Tao Kuan).


IBADAH PAGI                                                                                                                          
Waktu Pelaksanaan       : 
Jam “MAO” (Pukul 5-7)
Kitab-kitab        :  Nada JERNIH, Nada SEMBAH DEWA, GANTUNG, Delapan Nasehat Besar, Kitan SELALU TENANG Taishang Laojun, Kitab Jauhkan Celaka Lindungi Jiwa, Kitab Tolak Mala Petaka Menerobos Nasib Buruk, Kitab Ajaib Yang Mulia Raja Langit dan lain-lain.

KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Kehidupan sehari-hari bagi serang Taosu adalah selain melaksanakan Ibadah Pagi dan Malam, juga melakukan kegiatan-kegiatan yang bernekan ragam, misalnya memainkan kecapi, duduk dengan menciptakan ketenangan, bermain catur, membuat seni Kaligrafi dan melukis.

IBADAH MALAM
Waktu Pelaksanaan :
Jam “YOU” (Pukul 17-19)
Kitab-kitab        :  Nada Langkah Semu, GANTUNG, KERANG, UNDANGAN KECIL, Mantera Rahasia Tersembunyi, Kita Menolong Penderita Menghilangkan Dosa, Kitab Mendapat Tao Masuk Surga, Kitab Mendamaikan Musuh Menghilangkan Dosa, dan lain-lain.










2 komentar:

  1. Saya agak bingung, waktu seorang Tionghoa berkata bahwa ia beragama khonghucu, dan percaya kepada Dewi Kwan Im, padahal Khonghucu menolak penyembahan kepada Dewa-dewi apakah sebenarnya mereka beragama Tao? Apakah saya bisa mendapatkan penjelasan ttg kematian dan kehidupan sesudah mati menurut ajaran Tao? Apa perbedaannya dengan ajaran Khonghucu dan Buddha?

    Daniel Herman

    BalasHapus
  2. diperlukan publikasi yang lebih menyeluruh, berhubung terdapat bahasa terjemahan menjadikan kerancuan bahasa... jadi buatlah resensi dalam bentuk pdf yang bisa disebarluaskan
    mengenai istilah nada gantung nada sembah dewa dll diharapkan penjelasannya dilampiri tulisan china

    BalasHapus