Kamis, 03 Februari 2011

TATA KRAMA AGAMA TAO

Para umat Agama Tao, Salam Bertuah
Secara singkat, akan diberikan penjelasan tentang Tata Krama Agama Tao, uraiannya adalah sebagai berikut :
·        Sebelum bersembahyang ke Klenteng / Tao Kuan,
Umat Tao harus mempersiapkan :
1.       Berpuasa dan mandi.
Pada malam sebelumnya harus puasa makan daging, hanya makan vegetarian; maksudnya untuk membersihkan badan dan hati.
2.       Diwajibkan Mandi.
Agama Tao memperhatikan mandi (kebersihan diri), untuk membersihkan kotoran di badan. Menurut Tao, orang harus membersihkan/menenangkan hati, yaitu mencuci hati guna menyaring kekhawatiran/kegelisahan.
3.       Ketika menyembah para Dewa, Umat Tao harus berpakaian rapi.
Tidak boleh hanya memakai kaos dalam, celana pendek dan sandal. Karena hal ini merupakan pelecehan terhadap para Dewa.
4.       Harus menyiapkan sesajian, yaitu 5 (lima) persembahan :
1)     Hio, wajib mempersembahkan Hio.
2)     Bunga, wajib mempersembahkan bunga.
3)     Air, boleh mempersembahkan air kemasan.
4)     Harus mempersembahkan lampu.
5)     dan juga harus mempersembahkan buah-buahan.
Disebut juga dengan Lima Macam Persembahan.

·        Umat Tao yang datang ke Klenteng/Tao Kuan, boleh menyiapkan dana pemeliharaan. Dana ini boleh dipersembahkan kepada Guru Leluhur, umumnya dimasukkan ke dalam kotak pahala, atau boleh juga dipersembahkan kepada seorang Taosu.
·        Umat Tao menyembah Dewa ke Klenteng/Tao Kuan, harus mengetahui beberapa peraturan :
1.            Umat boleh membakar Hio, menyembah para Dewa.
2.            Ketika berjalan, umumnya berjalan disebelah kiri, atau sebelah kanan, tidak boleh berjalan ditengah, apalagi berlawanan arah.
3.            Diwaktu berjalan tidak boleh bersuara keras.
4.            Didalam Klenteng / Tao Kuan tidak boleh berisik, harus khusyuk dan tenang.
5.            Jika masuk dari kanan, harus melangkahkan kaki kanan. Maksudnya yaitu masuk dari Timur, keluar dari Barat, keluar dari Barat, melangkahkan kaki kanan. Menurut Tao, masuk dari Timur keluar dari Barat adalah sesuai dengan alam dan sesuai dengan matahari yang timbul di Timur dan tenggelam di Barat. Ini merupakan pengamalan kongkrit sesuai alam.

·        Membakar Hio cukup tiga batang, maksud dari tiga batang hio adalah untuk menyembah Tiga Mulia. Tiga Mulia tersebut adalah Pencipta Alam Semesta, Pencipta Rohani, Penulis Kitab.
Tiga Mulia merupakan iman dasar Agama Tao, Tujuan membakar tiga batang hio adalah :
a.            Menyembah Tiga Mulia agar tidak lupa .
b.      Menyampaikan suara hati umat melalui asap hio, dengan asap ini menyampaikannya kehadapan Yang Mulia.
c.            Membakar hio juga merupakan salah satu persembahan dalam lima sembah, yaitu menyembah Yang Mulia dengan hio.
d.      Memakai hio sama saja menyalakan hio hati sendiri, sering menyalakan hio maka hati akan mendapat ketenangan.
Ketika membakar tiga batang hio tersebut ada yang harus diperhatikan ; Jika terjadi api besar tidak boleh ditiup , harus mengibasnya keatas/kebawah, atau dikipas dengan tangan. 
Biasanya menancapkan hio ada cara dan maksudnya, yaitu:
1.            Menancapkan di tengah terlebih dahulu, maksudnya menyembah Pencipta Alam Semesta.
2.            Kemudian menancapkan hio disebelah kiri, adalah mewakili Pencipta Alam Tahap Dua / menyembah Pencipta Alam Rohani.
3.            Terakhir menancapkan hio di sebelah kanan, dengan maksud menyembah Yang Mulia Kebajikan Penulis Kitab Suci.
Membakar hio pun harus menggunakan tangan kiri, karena tangan kiri adalah tangan kebajikan, dan menancapkan hio juga harus dengan tangan kiri. Harus diperhatikan satu hal lagi dalam menancapkan hio, yaitu tiga batang hio tersebut harus rata dan tegak, jarak antara hio tidak lebih dari 3 cm. Menurut Tao, jika lebih dari 3 cm, Dewa tidak akan percaya, juga dikatakan hati kerap mengharukan Dewa, maka dalam menancapkan hio harus tegak dan rata. Ini perlu dilakukan dengan hati yang tenang, baru bisa tercapai.
Membakar hio juga dapat memberitahu kita banyak hal, dan menancapkan hio dengan rata maksudnya agar hati rata serta hawapun damai, lalu menancapkan dengan tegak maksudnya supaya hati dekat dengan Dewa.
Inilah aturan dasar membakar hio dan meletakkan hio yang benar. Ada umat Tao yang beranggapan bahwa makin banyak hio dibakar makin baik, dan makin cepat Dewa menjawab, makin besar hio yang dibakar, para Dewa makin senang. Padahal bukan begitu maksudnya, asalkan dengan hati yang ikhlas dan tulus sebatang hio sudahlah cukup. Dikatakan ; sebatang hio tulus membawakan isi hati, Yang Mulia di atas menurunkan rejeki.

·        Agama Tao mempersembahkan buah dengan memperhatikan lima unsur (mas, kayu, air, api, dan tanah).
Asal buah-buahan segar, boleh dipersembahkan. Sebelumnya buah-buahan harus dicuci bersih terlebih dahulu, lalu di lap kering. Buah yang dipersembahkan sebaiknya berbentuk bulat atau bermakna bulat sempurna. Pada umumnya seperti ;
-         Apel bermakna selamat.
-         Jeruk bermakna bertuah besar.
-         Jeruk Sunkist bermakna selalu sukses.
-         Pisang bermakna kekayaan.
Biasanya para pedagang suka mempersembahkan buah persik yang bulat, bermakna bulat sempurna, seperti ; Anggur karena jumlahnya banyak bermakna hasil yang berlimpah. Semuanya itu mengandung makna yang bertuah, namun ada beberapa macam buah yang tidak boleh dipersembahkan :
1.            Buah Li.
Buah Li tidak boleh dipersembahkan untuk Taishang Laojun , karena beliau bermarga Li. Makanya tabu untuk dipersembahkan.
2.            Buah Delima.
Buah Delima tidak boleh dipersembahkan untuk Baginda Zhenwu , karena biji buah delima harus melalui jalur B.A.B (Buang Air Besar) baru bisa bertunas dan tumbuh, bermakna melecehkan Dewa. Makanya pantang mempersembahkan buah delima.
3.            Buah Pear
Buah Pear juga tidak boleh dipersembahkan, dipantang karena dianggap mempunyai makna perpisahan.
4.            Buah Kurma Hitam, Kurma hitam juga tidak boleh dipersembahkan.

Itulah buah-buahan yang pantang untuk dipersembahkan, biasanya buah dipersembahkan dalam sepiring ada lima, dan satu ruang lima piring. Sebaiknya buah segar yang sedang musim.
Mempersembahkan buah seperti Semangka ada pantangannya, yaitu mempersembahkannya harus berbentuk bulat, tidak boleh sepotong.

·    Diruang Klenteng/Tao Kuan (tempat ibadah Agama Tao) biasanya ada 3 (tiga) Patung Dewa,
Misalnya di ruang Hukum, disembah tujuh Dewa. Kalau Dewanya tujuh, maka kita bersujud kepada Dewa yang berada di tengah, sesudah itu baru bersujud kepada Dewa-Dewa sebelah Barat. Karena Agama Tao menganggap Timur adalah milik Naga Hijau, Barat milik Harimau Putih, yang maknanya Timur adalah mengurus kehidupan. Maka bersujud terlebih dahulu kepada Dewa di pihak Naga Hijau, ketika bersujud, bagiamana kita menyapa Dewa-Dewa tersebut ? tidak peduli diruang mana, asal menyebut nama Dewa tersebut ini sudah cukup. Menyebut nama Dewa berarti menyapa Dewa.
Bagaimana kita berdoa ? Bagaimana menyampaikan isi hati kepada Dewa ? Boleh berkata seperti ini (berkata dalam hati), misalnya :
saya tinggal di Klenteng ………, Saya mengucapkan ; ada orang …………. (nama negeri), yang tinggal di Klenteng …………., Murid …………., bernama …………………, Karena kalian umat pengikut/murid …………….. diubah menjadi murid pengikut ……………….. beserta keluarga. Hari ini mandi tiga kali dan membakar hio, sepenuh hari menghadap.
Mohon para Dewa melindungi, melindungi sekeluarga tua muda selalu bertuah.
Empat musim menghapus malapetaka,  Delapan cuaca menerima anugerah.
Bintang berputar lancar, nasib berjalan baik.
Harta banyak masuk, usaha semuanya sukses.
Hamba dengan tulus ikhlas menyembah dan bersujud.
Mohon doanya diterima.
Maksudnya isi hati kamu dapat didengar Dewa.

Waktu kita bersujud 3 (tiga) kali, semua itu ada maksudnya :
-         Sujud Pertama, biasanya mohon ayah ibu bertambah rejeki, panjang umur.
-         Sujud Kedua, mohon anak-anak sehat dan selamat, seluruh keluarga bertambah rejeki dan bijaksana.
-         Sujud Ketiga, baru untuk diri sendiri. 

Setiap kali bersujud, ketika kepala berada di tangan, maka itulah saatnya kamu membayangkan wajah Dewa, mohon supaya isi hati kamu dikabulkan.

·        Sembah Sujud Agama Tao ada 2 (dua) macam :
1)     Satu sembah tiga sujud.
Satu sembah tiga sujud maksudnya adalah penghormatan kepada Dewa.
2)     Tiga sembah sembilan sujud.
§  Pada hari biasa, tiga sembah sembilan sujud biasanya dilakukan tanggal 1 dan 15, kalendar China.
§  Ulang tahun Guru Leluhur, atau kegiatan Agama Tao yang besar.
Pada waktu bersujud ada beberapa hal yang harus di pahami/dimengerti :
1)     Hati harus tetap tenang dan nyaman.
2)     Jiwa raga bergembira.
3)     Jika kamu berdiri dihadapan Dewa, otak masih memikirkan segala permasalahan dunia, ini sangatlah tidak pantas.
4)     Memperhatikan ketenangan hati yang dalam, maksudnya adalah hati harus sangat tenang, sama sekali tidak memkirkan hal lain, dihadapan hanya ada Dewa.
5)     Memperhatikan kewibawaan yang keluar.
6)     Ketika menyembah kaki membentuk huruf V.
7)     Ketika berlutut, pada pria lebih lebar, maksudnya kedua paha terbuka. Dan wanita  berlutut membentuk sebuah garis, maksudnya kedua paha harus rapat.
8)     Ketika berlutut tangan kiri diatas tangan kanan, membentuk sebuah salib, dan kepala sujud sampai tangan.
Namun ada orang karena terlalu gemuk, sehingga dia tidak dapat sujud kepalanya, maka itu tidak jadi masalah, asal kepalanya segaris dengan bokong dan pinggang. Ingat baik-baik, bokong tidak boleh lebih tinggi dari kepala, jika bokong lebih tinggi dari kepala, itu tandanya tidak sopan.

·        Cara memberi hormat dalam Agama Tao ada beberapa macam :
1)     Hormat Peluk tinju .
Hormat ini biasanya digunakan ketika Anggota Tao bertemu dengan pengikut, pengikut bertemu dengan Taosu. Untuk hormat ini tidak peduli pria atau wanita, caranya adalah tangan kiri memeluk tangan kanan, karena tangan kiri adalah tangan kebajikan, maka berarti menekan kejahatan dan mengembangkan kebajikan.

2). Hormat Soja.
      Setelah membungkuk, lalu bangkit lagi, inilah yang dinamakan hormat soja. Soja sedikit lebih khidmat dari peluk tinju, dan merupakan penghormatan kepada Guru atau petapa yang berbudi luhur. Pengikut Tao bertemu Taosu di Klenteng/Tao Kuan boleh memberi hormat dengan hormat soja.
3). Satu Sembah Tiga Sujud.
      Yaitu setelah hormat peluk tinju, Soja dan bangkit kembali, kemudian sujud tiga kali di atas tilam. Setiap kali selesai sujud harus bangkit berdiri, selesai tiga kali sujud beri hormat lagi dengan memeluk tinju, inilah yang dinamakan satu sembah tiga sujud. Yang bermakna penghormatan besar terhadap Dewa dan Guru, yang dilakukan tanggal 1 dan 15 (Kalendar China).

Masih ada semacam penghormatan yang lebih khidmat, dan merupakan penghormatan tertinggi dalam Agama Tao, yaitu tiga sembah sembilan sujud. Digunakan dimana saja tiga sembah sembilan sujud tersebut ? Biasanya pada tanggal 1 dan 15 (kalendar China) atau perayaan ulang tahun dan kegiatan Besar Agama Tao, baru melakukan penghormatan yang besar ini. Secara harfiah tiga sembah sembilan sujud adalah mengulang satu sembah tiga sujud sebanyak tiga kali, atau disebut juga tiga sembah sembilan sujud.
Penghormatan tertinggi dalam Agama Tao, merupakan penghormatan paling khidmat, yang dilakukan setiap tanggal 1 dan 15 Imlek (kalendar China), serta ulang tahun para Dewa Agama Tao. Klenteng/Tao Kuan selalu mengadakan Upacara Buka Cahaya. Pada Ulang Tahun Guru Leluhur, Klenteng/Tao Kuan  juga mengadakan perayaan besar.  Dengan berdoa :

Hamba sepenuh hati berdoa memohon
Agar para Dewa dan Guru Leluhur Agama Tao
Melindungi para pengikut agar bertambah rejeki, panjang umur, berpahala
Tiap keluarga berjalan lancar, semua rumah aman sentosa
Semua usaha sukses, malapetaka dilenyapkan
Segalanya bertuah sesuai keinginan
Para Dewa memberi rejeki.

2 komentar: